http://lusilawatiblog.blogspot.com
Kali ini saya akan menuliskan sebuah resensi yang membuat saya tertarik, secara pribadi sangat mencintai sesuatu hal baru yang sesuai dengan passion yang saya tekuni hingga saat ini yaitu Seni Rupa Modern.

· Identitas Buku
· Judul Buku : Seni Rupa Modern
· Penulis Buku : Drs. Dharsono M.Sn (Sony Kartika)
· Penerbit Buku : REKAYASA SAINS
· Cetakan : I (pertama)
· Tebal Buku : 230 Halaman
· Tahun Terbit : Bandung Mei 2004
Sinopsis Seni Rupa Modern
Seni dan Ekspresi
Kesenian itu menemukan sesuatu gagasan unsur nilai dalam budaya manusia. Seni adalah sasaran akhir dan bukan titik pijak, tetapi perlu menentukan medan terhadap hasil pengamatan sementara sebelum menemukan batasan yang mapan. Kita sadar bahwa tujuan dalam kesenian kadang saling bertentangan maka yang harus kita lakukan adalah membedakan kehendak dalam hal lain, seperti ilmu dan kebajikan, kesenian memberikan teladan hidup tetapi di sesuaikan dengan prasangka kita sendiri, bahkan lukisan itu warnanya ekspresif dan harmonis nampak benar – benar seperti objeknya, atau puisi adalah musik, pahat itu lukisan.
Seni sebagai ekspresi hasil ungkapan batin seorang seniman terbabar ke dalam karya lewat medium dan alat. Saat seseorang mengekspresikan emosinya, pertama ia sadar bahwa mereka mempunyai emosi, tetapi tidak menyadari apa sebenarnya emosi itu?. Dalam keadaan tak berdaya, misalnya karena adanya ganguan pada diri kita (perasaan sedih/gembira ) berada bersamanya, dalam kondisi tertekan ia berusaha melepaskan perasaan tersebut dengan melakukan sesuatu.
Nilai Estetis
Bahwa estetika berhubungan dengan pencerapan dari nilai-nilai. Dalam bukunya The Sense of Beauty Batasan keindahan sebagai nilai yang positif, intrinsik yang diobjektifkan (dianggap sebagai kualitas yang ada pada suatu benda ). Sifat estetis mempunyai ruang lingkup lebih luas daripada sifat indah karena merupakan salah satu kategori dalam lingkunganya. Demikian nilai estetis tidak seluruhnya terdiri dari keindahan. Estetika dari kata yunani Aesthesis, berarti perasaan atau sensitivitas.
Fungsi Seni Rupa
Pemenuh Kebutuhan Emosional, Sarana Komunikasi, Sarana Peribadatan atau Keagamaan, Edukasi, Pemenuhan Kebutuhan Fisik.
Unsur-Unsur Rupa
unsur tersebut fungsinya adalah untuk menjadi sebuah media yang bisa memudahkan panca indra Anda untuk menikmati keindahan dari seni tersebut. Selain itu juga untuk dapat memberikan kesan dari karya seni yang ada tersebut.
titik
unsur titik tersebut, bisa direalisasikan dengan jarak yang beragam, yakni antara jarak yang sempit dan jarak yang lebar dari adanya titik tersebut.adanya perpaduan unsur titik dengan beragam varian warna. Umumnya teknik untuk penggunaan titik dan juga perpaduan warna disebut dengan teknik pointilisme.
Warna
Peran dari warna tersebut sangatlah penting karena ia sangat berpengaruh secara signifikan kepada keindahan seni. Selain itu, ia juga mampu memberikan suatu kesan yang sangat menyejukkan terhadap orang yang menjadi penikmat dari seni itu sendiri.Tidak sebatas itu, warna juga mampu membawakan suatu bentuk pesan yang ekspresif dari seniman kepada Anda yang menjadi penikmat dari karya seni tersebut. Juga mampu menjadikan karya seni seseorang tertentu menjadi lebih hidup.
Warna primer adalah sebuah kesatuan warna induk yang merupakan warna asli dan tidak dicampurkan dengan berbagai jenis warna yang lainnya. Di dalam warna jenis primer ini terdiri dari tiga jenis warna, yakni warna merah, biru dan juga warna kuning.
Warna Sekunder
Selanjutnya adalah warna sekunder yang dihasilkan dari adanya pencampuran dari dua warna primer sehingga ia mampu membentuk sejenis warna yang baru dan berbeda.
Warna tersier
Warna tersier adalah sejenis warna yang terbuat dari adanya pencampuran antara berbagai jenis warna. Yakni campuran dari warna sekunder dengan warna sekunder ataupun campuran dari warna yang primer dengan jenis warna yang primer.
Warna analogus
Selain beberapa unsur warna yang telah disebutkan di atas, ada unsur selanjutnya yang dikenal dengan warna alalogus. Warna ini adalah suatu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam sebuah lingkaran atau bisa juga berdekatan. Misalnya saja adalah untuk warna kuning yang berdekatan dengan warna hijau.
warna komplementer
Adapun warna komplementer merupakan jenis warna yang terletak berseberangan dari yang telah dibentuk dalam suatu lingkaran warna. Selain itu, unsur warna ini lebih memiliki warna yang kontras. Misalnya saja adalah warna merah dengan warna hijau. Kemudian warna kuning dengan warna ungu.
unsur seni rupa bentuk
Shape merupakan bentuk dari suatu gabungan bidang yang di dalamnya tidak terdapat unsur penjiwaan. Di dalam shape ini umumnya hanya terlihat perwujudan bentuknya saja misalnya melingkar, ornament dan lain sebagainya
Sementara untuk form sendiri sebenarnya hampir sama dengan yang namanya shape. Namun, form mempunyai suatu arti atau suatu makna tertentu, misalnya saja adalah bentuk kubus, paramid, bola dan berbagai bentuk yang lainnya.
Geografis
Bentuk geografis ini adalah bentuk yang sengaja dibuat dengan adanya perhitungan, misalnya saja adalah bentuk kubistis dan juga silindris. Misalnya saja adalah balik, kubus, tabung, kerucut dan juga bola.
Nongeometris
Bentuk selanjutnya ini merupakan bentuk yang di dalamnya meniru bentuk alam atau suatu objek. Misalnya bentuk manusia, tumbuhan dan juga hewan.
unsur garis pada seni rupa
Garis sendiri sesungguhnya memiliki cukup banyak jenis. Di antaranya adalah panjang, pendek, vertikal. Horizontal, lurus, dan tentunya masih banyak lagi jenis yang lainnya. Dan setiap jenis dari garis tersebut mempunyai kesan yang tersendiri di dalam penerapan sebuah seni rupa. Misalnya saja adalah yang akan diulas berikut ini:
Garis lengkung kesannya adalah lentur dan juga lembut.
Garis halus mempunyai kesan lengkungan yang memiliki irama dan melambangkan sebuah kelembutan pada wanita.
Bentuk dari garis lurus menggambarkan kesan tegak dan juga keras.
Adapun bentuk dari garis miring sendiri memiliki kesan gerak, tidak stabil, dan juga goncangan.
Selanjutnya adalah bentuk garis patah-patah yang menggambarkan makna terpatah-patah, tegas dan juga kuat.
Garis tegas memiliki makna keagungan dan juga kestabilan.
Dan terakhir adalah garis spiral yang memberikan makna lentur serta elastis.
Garis tersebut memiliki wujud seperti garis nyata dan juga garis semu. Bentuk dari semu dan nyata adalah garis yang mampu dihasilkan dari suatu goresan atau suatu coretan yang lengkung.
Unsur Bidang
Unsur bidang sendiri terdiri dari bidang geometris, bidang biomorfis atau bidang organis dan tidak beraturan. Di dalam masing-masing bentuk bidangnya, ada unsur panjang, lebar dan juga tinggi serta beberapa bidang lainnya yang mempunyai unsur isi dan juga volume.
unsur tekstur
Tekstur adalah suatu sifat dari permukaan benda atau suatu bidang yang bisa dilihat dan juga diraba. Sifat dari adanya tekstur tersebut memiliki kesan licin, kasar, halus, kusam dan lain sebagainya. Apabila dibagi berdasarkan jenisnya, maka tekstur sendiri memiliki dua jenis, yakni tekstur nyata dan juga tekstur semu.
Unsur Ruang
Ruang adalah sebuah unsur dari seni rupa yang tersusun dari suatu dimensi yang di dalamnya terdiri atas lebar, panjang tinggi dan juga mempunyai dua sifat. Di dalam unsur ruang ini mempunyai jenis sifat tidak nyata atau semu apabila di dalam sebuah seni rupa dapat dikatakan sebagaimana bentuk dari seni rupa dua dimensi yang hanya mampu dilihat dari beberapa arah atau sisi saja atau sebagaimana ruangan yang kesannya sangat indah lantaran bentuk dari sebuah seni rupa.
Unsur Gelap Terang pada Seni Rupa
intensitas cahaya tersebut tinggi, maka bisa dibilang karya seni tersebut nantinya akan menjadi lebih terang. Dan sebaliknya, apabila intensitas cahayanya rendah, maka hasil dari karya seninya juga akan gelap. teknik gelap terang seni rupa sendiri memiliki dua teknik dasar. Pertama adalah chiasrocuro dan kedua adalah silhouette.
Aliran Seni Rupa Modern
1.Aliran Seni Rupa Naturalisme
merupakan aliran sebuah objek yang mempunyai kesamaan dengan keadaan alam
Ciri-Ciri Aliran Seni Rupa Naturalisme adalah wujudnya sama persis seusai aslinya, perspektif, proporsi, keseimbangan, pewarnaan, dan prinsip-prinsip seni rupa lainnya sesuai pemandangan yang sebenarnya. Kebanyakkan aliran naturalisme tersebut mengambil objek landscape atau pemandangan alam.
Tokoh Indonesia Aliran Seni Rupa Naturalisme adalah Wakidi, Basuki Abdullah, Gambir Anom, dan Abdullah Sudrio Subroto.
2. Aliran Seni Rupa Realisme
merupakan menggambar objek yang benar-benar nyata dan tidak berfokus pada objek.
Ciri-Cirinya adalah menggambar objek harus sangat diperhatikan dan detail untuk menciptakan kesan dan suasana dari obejk tersebut. Mengambil objek kebanyakkan seperti manusia atau hewan dengan ekspresi terlihat hidup.
Tokoh Indonesia Aliran Seni Rupa Realisme adalah Tarmizi dan Basuki Abdullah
3. Aliran Seni Rupa Romantisme
yaitu memperlihatkan nilai-nilai estetika, fantastis, irasional, dan absurd. menggambarkan kisah yang romantis atau dramatis.
Ciri-cirinya adalah memainkan warna cerah dan mencolok pada objek dan benda. Biasanya menggambarkan objek yang lebih sedikit.
Tokoh Indonesia Aliran Seni Rupa Romantisme adalah Raden Saleh.
4. Aliran Seni Rupa Ekspresionisme
merupakan memperlihatkan curahan batin pembuatannya secara general dan bebas baik dari imajinasi, dalam batin ataupun perasaannya.
Ciri-cirinya yaitu menekankan pada ekspresi ketakutan, kekerasan, kesedihan, kemiskinan, dan ekspresi manusia.
Tokoh Indonesia Aliran Seni Rupa Ekspresionisme adalah Affandi, Popo Iskandar, dan Srihadi Soedarsono.
5. Aliran Seni Rupa Impresionisme
Impresionisme merupakan aliran seni rupa yang memperlihatkan kesan pada objek yang di gambarkan secara sekilas atau selintas saja.
Ciri-cirinya adalah objek yang digambarkan tanpa memperlihatkan detail yang khusus dan cenderung kabur atau blur. Sebagian besar aliran seni rupa impresionisme mengambil objek manusia dan ada juga yang hewan.
Tokoh Indonesia aliran seni rupa impresionisme adalah Solichin, Kusnadi, Zaini dan Affandi.
6. Aliran Seni Rupa Kubisme
merupakan aliran seni rupa yang cenderung memperlihatkan abstraksi objek ke dalam bentuk geometri tertentuk untuk mendapatkan nilai seni yang indah.
Ciri-cirinya adalah dalam penggambarannya, objek dirubah dalam kombinasi bidang-bidang seperti persegi, segitiga, lingkaran, dan sebagainya. Objek yang digambarkan biasanya berupa manusia dan hewan, dengan background alam atau bangunan.
Tokoh Indonesia aliran seni rupa kubisme adalah Fajar Sidik dan Srihadi Sudarsono.
7. Aliran Seni Rupa Fauvisme
merupakan aliran seni rupa yang menekankan pada corak warna yang bebas, imajinatif, dan liar. Aliran seni rupa ini muncul sekitar abad ke XX Masehi.
Ciri-cirinya adalah wujud dari objek yang digambar tidak terlalu penting, keliaran gambar sangat ditonjolkan, dan memiliki warna yang imajinatif. Beberapa pelukis ada yang melukis fauvisme ini dalam bentuk landscape dan ada pula yang tidak terikat pada objek tertentu.
Tokoh Luar Negeri aliran seni rupa fauvisme adalah Henry Matisse, Rauol Dufi, Andre Dirrain, Maurice de Vlamink Paul Cezanne, Paul Gauguin, Gustave Moreau, dan Kess Van Dongen.
8. Aliran Seni Rupa Dadaisme
merupakan aliran seni rupa yang justru dianggap anti seni dan anti perasaan karena aliran seni rupa ini lebih menggambarkan refleksi kekerasan dan kekasaran.
Ciri-cirinya adalah gambar suatu objek cenderung berbau kekerasan, kasar, dan bersifat kritikan, sindiran ataupun plesetan. Objek yang dijadikan bahan lukisan tanpa batasan dan sangat beragam, baik benda, manusia, hewan ataupun tumbuhan.
Tokoh Indonesia aliran seni rupa dadaisme adalah Hendra Gunawan.
9. Aliran Seni Rupa Futurisme
merupakan aliran seni rupa yang sangat menekankan keindahan gerak, garis, visual, dan warna sebagai aliran seni rupa anti kubisme yang dikatakan statis.
Ciri-cirinya adalah gambar suatu objek digambarkan dalam bentuk sedang bergerak, sehingga memiliki gerak bayang disekitarnya. Objek yang dijadikan bahan lukisan biasanya adalah makhluk hidup, misalkan kuda yang berkaki lebih dari 4 karena digambarkan sedang bergerak dalam model bayangan.
Tokoh Luar Negeri aliran seni rupa futurisme adalah Boccioni, Carlo Cara, Severini, Umberto, Ruigi Russalo, dan Gioccomo Ballad.
10. Aliran Seni Rupa Surealisme
merupakan aliran seni rupa yang ditujukan untuk menggambarkan objek yang sering dijumpai dalam mimpi atau imajinasi alam bawah sadar.
Ciri-cirinya adalah penggabungan antara dua objek nyata yang berbeda wujud dan terkesan aneh. Objek yang digabung dalam lukisan bisa benda mati dan makhluk hidup, asalkan bisa menjadi unik.
Tokoh Indonesia aliran surealisme adalah Gusti Putu Saderi dan Abdul Rahman.
Kelebihan Buku
Buku ini mempunyai banyak gambar yang menarik, penjelasannya lebih terperinci dan jelas, serta terdapat indeks untuk kata-kata yang sulit dimengerti. Buku ini mempunyai pembahasan yang kompleks (komplit) namun sangat mudah dipahami.
Kekurangan Buku
gambar ilustrasi yang terdapat dalam buku ini masih bewarna hitam putih. Masih terdapat kata-kata yang mungkin sulit dimengerti oleh kalangan pelajar. Gambar ilustrasi pada buku ini masih kurang jelas sehingga akan menimbulkan kebosanan bagi para pembacanya.
Kepengarangan
Drs. Dharsono M.Sn (Sony Kartika ), lahir di klaten, 14 juli 1951, Rektor Kepala Seni Rupa STSI Surakarta, Pendidikan Pasca Sarjana ITB, kini sedang mengikuti Program Doktor Seni Rupa PPS ITB Bandung. Gambar-gambar yang menghias buku ini oleh Prof.Soedarsono diambil antara lain dari buku-buku karya: (1) Germain Bazin berjudul The Loom of Art (1962) yang merupakan buku edisi luks tentang koleksi Museum Louvre di Paris dll. Departemen Pendidikan Nasional yang telah memilih dan meminta Prof. Dr. RM. Soedarsono sebagai pendamping dalam mengerjakan naskah buku ajar ini.
Referensi buku : http://uny.ac.id, http://library.uny.ac.id/sirkulasi/index.php?p=show_detail&id=55049&keywords=seni+rupa+modern http://library.uny.ac.id/sirkulasi/index.php?p=show_detail&id=55049&keywords=seni+rupa+modern ,https://journal.uny.ac.id, http://lusilawatiblog.blogspot.com
Drs. Dharsono M.Sn (Sony Kartika ), lahir di klaten, 14 juli 1951, Rektor Kepala Seni Rupa STSI Surakarta, Pendidikan Pasca Sarjana ITB, kini sedang mengikuti Program Doktor Seni Rupa PPS ITB Bandung. Gambar-gambar yang menghias buku ini oleh Prof.Soedarsono diambil antara lain dari buku-buku karya: (1) Germain Bazin berjudul The Loom of Art (1962) yang merupakan buku edisi luks tentang koleksi Museum Louvre di Paris dll. Departemen Pendidikan Nasional yang telah memilih dan meminta Prof. Dr. RM. Soedarsono sebagai pendamping dalam mengerjakan naskah buku ajar ini.
Referensi buku : http://uny.ac.id, http://library.uny.ac.id/sirkulasi/index.php?p=show_detail&id=55049&keywords=seni+rupa+modern http://library.uny.ac.id/sirkulasi/index.php?p=show_detail&id=55049&keywords=seni+rupa+modern ,https://journal.uny.ac.id, http://lusilawatiblog.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar